Kamis, 12 September 2019

Keripik Singkong "Rama Pangestu"





Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, dalam bahasa Inggris bernama cassava, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenissingkong yang ditanam.
Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein.Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. Ubi kayu (manihot esculenta crant) merupakan salah satu bahan pangan yang utama, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Di Indonesia, ubi kayu merupakan makanan pokok ke tiga setelah padi-padian dan jagung. Sedangkan untuk konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara tropis, tiap tahun diproduksi sekitar 300 juta ton ubi kayu.
Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen, Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang di tawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai anda bersama rekan dan keluarga, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik singkong mulai di inovasikan keberbagai varian rasa, meskipun trend tersebut belum lama di kenal masyarakat luas namun perkembangannya sudah sangat pesat. 
Sejatinya produk keripik singkong pedas bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa, para pelaku bisnis keripik tersebut menambahkan berbagai Varian dengan perbedaan Tingkat kepedasan/level. Sehingga perbedaan rasa tersebut menjadi opini baru di masyarakat dan bahkan banyak di cari konsumen. Bahkan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya.